Minggu, 28 Oktober 2012

10 tumbuhan langka

10 Tumbuhan Langka dan Penjelasannya

Sebagai warga negara Indonesia yang baik kita harus selalu melestarikan lingkungan alam Indonesia ini karena makin hari makin banyak hewan maupun tumbuhan yang semakin langka. Nah, kali ini saya akan memberikan daftar 10 tumbuhan langka dan penjelasannya.
Di mata internasional, Indonesia sangat terkenal karena keragaman spesies tumbuhan. Bahkan Indonesia diklaim sebagai negara dengan keragaman jumlah spesies tumbuhan nomor dua di dunia. Negara kita Indonesia ini bisa diibaratkan sebagai sebuah toko dengan berbagai barang berharga di dalamnya. Namun di balik semua ini sepertinya menyimpan kekhawatiran bahwa di antara keragaman jenis tumbuhan yang kita miliki, beberapa di antaranya sudah termasuk dalam kriteria tanaman langka atau tumbuhan langka yang terancam punah.
Sangat disayangkan bahwa masih banyak orang Indonesia yang tidak menyadari bahwa karena kurangnya perhatian dari semua orang, tanaman langka di Indonesia perlahan-lahan punah. Lihatlah kasus penebangan sembarangan, penebangan liar, membeli dan menjual tanaman langka, kebakaran hutan dan lainnya. Sadarkah kita bahwa perilaku semacam ini dapat menyebabkan tumbuhan langka di indonesia akan “menghilang”?

10 Tumbuhan Langka dan Penjelasannya

Sebagai salah satu upaya untuk melestarikan tumbuhan langka yang ada di Indonesia, kali ini saya akan memperkenalkan 10 tumbuhan langka dan penjelasannya kepada anda semua agar kalian bisa tahu dan ikut melestarikannya.
1. Bantal sulam (palaquium walsurifolium)
Bantal sulam (palaquium walsurifolium) Tumbuhan langka dan penjelasannya
Bantal sulam (palaquium walsurifolium)
Pohon atau semak, biasanya memproduksi lateks. Daun teratur spiral atau alternatif dan distichous, jarang ± berlawanan, kadang-kadang ramai di puncak cabang; stipula gugur dini atau tidak ada; daun tipis atau kasar. Bunga bisa berkelamin tunggal maupun ganda, biasanya dalam kelompok, jarang soliter; Corolla lobus sebanyak sampai 2X sebanyak sepal. Benang sari disisipkan pada corolla dasar atau di tenggorokan tabung mahkota. Berbuah berry atau buah berbiji. Benih mantel coklat (kuning pucat Pouteria annamensis), keras, mengkilap, kaya tanin; endosperm biasanya berminyak; benih parut lateral dan linear sampai lanset atau basal dan bulat.
2. Bayur (pterosperium Javanicum Jungh)
Bayur (pterosperium Javanicum Jungh) Tumbuhan langka dan penjelasannya
Bayur (pterosperium Javanicum Jungh)
Diameter batang mencapai 54 cm dengan tinggi pohon sampai 59 m. Tumbuh pada ketinggian 600 m di atas permukaan laut di daerah pegunungan, kadang ditemukan juga di daerah berbatu gamping. Biasanya dipakai untuk konstruksi bangunan rumah ataupun furniture. Tersebar di Kalimantan Timur, Sabah, Serawak dan India.
3. Bulian (Eusderoxylon Zwageri)
Bulian (eusderoxylon zwageri) Tumbuhan langka dan penjelasannya
Bulian (Eusderoxylon Zwageri)

Diameter batang mencapai 95 cm dengan tinggi pohon sampai dengan 36 m. Tumbuh pada ketinggian 600 m di atas permukaan laut. Biasanya tumbuh di daerah lereng perbukitan dengan tanah berpasir. Biasanya dipakai untuk konstruksi berat karena sifatnya yang kuat dan tahan lama. Tersebar di Kalimantan, Maluku, Sumatera dan Malaysia.4. Jelutung (Dyera Sp)
Jelutung (Dyera Sp)
Jelutung (Dyera Sp)

Diameter batang mencapai 159 cm dengan tinggi pohon sampai dengan 75 m. Tumbuh pada daerah dengan ketinggian 400 m. Biasanya tumbuh di daerah hutan dengan tanah berpasir. Biasanya dipakai untuk membuat perabot, dan getahnya sebagai bahan permen karet. Tersebar di Kalimantan, Sumatera, Thailand dan Semenanjung Malaysia.5. Akar Karak (ficus uniglandulosa wall)
Akar Karak (ficus uniglandulosa wall)
Akar Karak (ficus uniglandulosa wall)

Diameter batang mencapai 15 cm dengan tinggi pohon sampai dengan 14 m. Tumbuh pada daerah dengan ketinggian 1700 m. Biasanya tumbuh di lereng bukit maupun sepanjang aliran sungai. Tumbuhan langka ini juga bisa ditemukan di daerah dengan tanah liat, tanah berpasir maupun daerah berbatu kapur. Tersebar di Kalimantan, Sumatera, Sumatera, Filipina, Thailand dan Semenanjung Malaysia.6. Kantong Semar (Nepenthes Sp)
Kantong Semar (Nepenthes Sp)
Kantong Semar (Nepenthes Sp)

Tumbuh merambat dengan tinggi mencapai 12 kaki atau sekitar 4 m. Perangkap pasif yang dihasilkan di ujung daun memerangkap dan mencerna serangga kecil. Warna hijau terang, sering dengan bintik-bintik terang atau merah gelap atau ungu. Tergantung pada tempatnya tinggal banyak kebutuhan Nepenthes dapat dipenuhi dengan cara beradaptasi dengan lingkungan tempatnya tumbuh. Nepenthes sangat fleksibel dan mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi pertumbuhan yang berbeda.7. Mangga Kasturi (Mangifera casturi)
Mangga Kasturi (Mangifera casturi)
Mangga Kasturi (Mangifera casturi)

Mangifera casturi (juga disebut Mangga Kalimantan atau Mangga Kasturi) adalah jenis tanaman dalam keluarga Anacardiaceae. Tumbuhan langka ini endemik atau hanya ada di Indonesia, tetapi sekarang dianggap punah di alam liar.8. Tengkawang atau Meranti Merah (Shorea singkawang)
Tengkawang / Meranti Merah (Shorea singkawang)
Tengkawang atau Meranti Merah (Shorea singkawang)

Shorea singkawang (juga disebut Dark Red Meranti atau Meranti Merah) adalah jenis tumbuhan dalam keluarga Dipterocarpaceae. Tanaman ini ditemukan di Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Tanaman ini terancam oleh hilangnya habitat.9. Kapur Barus (Dryobalanops camphora)
Kapur Barus (Dryobalanops camphora)
Kapur Barus (Dryobalanops camphora)

Kapur Barus (Dryobalanops camphora) adalah jenis tanaman dalam keluarga Dipterocarpaceae. Spesies ini adalah salah satu sumber utama dari kapur barus dan menarik pedagang Arab awal ke Kalimantan, pada saat ini senilai lebih dari emas, dan digunakan untuk dupa dan parfum.
Tumbuhan langka ini ditemukan di Sumatra, Semenanjung Malaysia dan Kalimantan.
Tanaman ini adalah pohon besar, tinggi hingga 65 m atau bahkan 75 m, ditemukan di hutan campuran pada tanah yang dalam humat berpasir kuning. Tanaman ini adalah kayu keras berat yang dijual di bawah nama dagang dari “Kapur”. Hal ini dicatat dari setidaknya dua daerah yang dilindungi (Lambir dan Gunung Mulu National Parks).10. Bawang Hutan (Scorodocarpus borneensis)
Bawang Hutan (Scorodocarpus borneensis)
Bawang Hutan (Scorodocarpus borneensis)

Diameter batang mencapai 82 cm dengan tinggi pohon sampai dengan 42 m. Tumbuh pada daerah dengan ketinggian 700 m. Biasanya tumbuh di lereng bukit maupun sepanjang aliran sungai. Tersebar di Kalimantan, Sumatera, Thailand dan Semenanjung Malaysia.Itulah daftar 10 tumbuhan langka dan penjelasannya. Tumbuhan langka tersebut sudah sangat jarang ditemui dan hampir punah. Karena itu menjadi tanggung jawab kita semua untuk selalu melestarikan tumbuhan langka yang hampir punah di Indonesia.

Sabtu, 27 Oktober 2012

rafflesia

vidio pameran tumbuhan langka


tumbuhan yg di lindungi di indonesia

Daftar Tumbuhan Dilindungi di Indonesia | Catatan Singkat

Daftar tumbuhan yang dilindungi di Indonesia tertuang dalam Lampiran Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Dalam peraturan tersebut terdapat 58 jenis tumbuhan yang dilindungi di Indonesia.
Selain berisi daftar tumbuhan yang dilindungi, lampiran peraturan pemerintah tersebut juga berisikan daftar satwa (hewan) yang dilindungi. Sayangnya, selain daftar tersebut hanya memuat sedikit jenis flora Indonesia, terdapat beberapa kesalahan dalam penyebutan nama. Pun terdapat beberapa flora yang satu spesies tetapi ditulis sebagai spesies berbeda. Bahkan, dimungkinkan ada spesies fiktif.
Daftar Tumbuhan yang Dilindungi. Berikut adalah daftar ke-58 tumbuhan yang dilindungi. Pada beberapa jenis flora saya tambahkan catatan sebagai keterangan dan penjelasan singkat hasil ‘investigasi’ saya akan spesies tersebut.
Palmae; Tumbuhan dari famili Palmae (Arecaceae) atau palem-paleman yang dilindungi:
Amorphophallus titanum
Amorphophallus titanum yang merupakan anggota famili Araceae
  1. Amorphophallus decussilvae; Bunga bangkai jangkung; (Bunga bangkai tidak termasuk dalam famili Arecaceae (Palmae) melainkan dalam famili Araceae (talas-talasan). Nama ilmiah tumbuhan ini seharusnya Amorphophallus decus-silvae)
  2. Amorphophallus titanum; Bunga bangkai raksasa; (Bunga bangkai tidak termasuk dalam famili Arecaceae (Palmae) melainkan dalam famili Araceae (talas-talasan)).
  3. Borrassodendron borneensis; Bindang, Budang; (nama ilmiah yang benar Borassodendron borneense)
  4. Caryota no; Palem raja
  5. Ceratolobus glaucescens; Palem Jawa
  6. Cystostachys lakka; Pinang merah Kalimantan; (Nama ilmiah yang benar Cyrtostachys lakka; dan merupakan sinonim dari Cyrtostachys renda).
  7. Cystostachys ronda; Pinang merah Bangka; (Nama ilmiah yang benar Cyrtostachys renda. Menilik dari nama ilmiah C. lakka yang sinonim dari C. renda seharusnya kedua tumbuhan ini masih satu spesies atau jenis. Penjelasan lebih lengkap baca Palem Merah).
  8. Eugeissona utilis; Bertan.
  9. Johanneste ijsmaria altifrons; Daun payung; (Nama ilmiah yang benar Johannesteijsmannia altifrons. Tumbuhan ini lebih terkenal dengan nama Daun sang).
  10. Livistona spp.; Palem kipas Sumatera. Semua jenis dari genus Livistona;
  11. Nenga gajah; Palem Sumatera
  12. Phoenix paludosa; Korma rawa
  13. Pigafatta filaris; Manga. (tidak pernah tertera dalam literatur flora dunia).
  14. Pinanga javana; Pinang Jawa
Rafflessiacea; Tumbuhan dari famili Rafflesiaceae (dengan satu huruf “S”) yang dilindungi:
  1. Rafflesia spp.; Rafflesia, Bunga padma. Semua jenis dari genus Rafflesia.
Orchidaceae; Tumbuhan dari family Orchidaceae yang dilindungi:
Anggrek Larat (Dendrobium bigibbum)
Anggrek larat (Dendrobium bigibbum)
  1. Ascocentrum miniatum; Anggrek kebutan
  2. Coelogyne pandurata; Anggrek hitam
  3. Corybas fornicatus; Anggrek koribas
  4. Cymbidium hartinahianum; Anggrek hartinah
  5. Dendrobium catinecloesum; Anggrek karawai. (tidak tertera dalam data LIPI maupun literatur anggrek dunia).
  6. Dendrobium d’albertisii; Anggrek albert. (tidak tertera dalam literatur anggrek dunia. Kemungkinan merupakan anggrek Dendrobium antennatum).
  7. Dendrobium lasianthera; Anggrek stuberi. (Anggrek ini dan Dendrobium ostrinoglossum merupakan satu spesies yang sama)
  8. Dendrobium macrophyllum; Anggrek jamrud
  9. Dendrobium ostrinoglossum; Anggrek karawai. (sinonim dari Dendrobium lasianthera. Jadi kedua anggrek ini (D. lasianthera dan D. ostrinoglossum) sebenarnya merupakan satu spesies yang sama)
  10. Dendrobium phalaenopsis; Anggrek larat. (sinonim dari anggrek Dendrobium bigibbum).
  11. Grammatophyllum papuanum; Anggrek raksasa Irian. (sinonim dari anggrek Grammatophyllum speciosum. Jadi antara anggrek G. papuanum dan G. speciosum sebenarnya merupakan satu spesies).
  12. Grammatophyllum speciosum; Anggrek tebu. (Antara anggrek G. papuanum dan G. speciosum sebenarnya merupakan satu spesies).
  13. Macodes petola; Anggrek ki aksara
  14. Paphiopedilum chamberlainianum; Anggrek kasut kumis. (sinonim dari Paphiopedilum victoria-regina).
  15. Paphiopedilum glaucophyllum; Anggrek kasut berbulu
  16. Paphiopedilum praestans; Anggrek kasut pita. (sinonim dari Paphiopedilum glanduliferum).
  17. Paraphalaenopsis denevei; Anggrek bulan bintang
  18. Paraphalaenopsis laycockii; Anggrek bulan Kaliman Tengah
  19. Paraphalaenopsis serpentilingua; Anggrek bulan Kaliman Barat
  20. Phalaenopsis amboinensis; Anggrek bulan Ambon
  21. Phalaenopsis gigantea; Anggrek bulan raksasa
  22. Phalaenopsis sumatrana; Anggrek bulan Sumatera
  23. Phalaenopsis violacose; Anggrek kelip. (Nama ilmiah Phalaenopsis violacose tidak valid kemungkinan anggrek yang dimaksud adalah Phalaenopsis violacea).
  24. Renanthera matutina; Anggrek jingga
  25. Spathoglottis zurea; Anggrek sendok. (Spesies tersebut sebenarnya tidak pernah tertera dalam literatur anggrek dunia).
  26. Vanda celebica; Vanda mungil Minahasa
  27. Vanda hookeriana; Vanda pensil. (Merupakan sinonim dari Papilionanthe hookeriana).
  28. Vanda pumila; Vanda mini
  29. Vanda sumatrana; Vanda Sumatera
Nephentaceae; Tumbuhan dari famili Nephentaceae yang dilindungi:
Nepenthes ephippiata
Nepenthes ephippiata, salah satu jenis kantong semar
  1. Nephentes spp.; Kantong semar. Semua jenis dari genus Nephentes; (Nama genus yang benar adalah Nepenthes)
Dipterocarpaceae; Tumbuhan dari famili Dipterocarpaceae yang dilindungi:
  1. Shorea stenopten; Tengkawang. (Spesies tersebut sebenarnya tidak pernah tertera dalam literatur dunia).
  2. Shorea stenoptera; Tengkawang. Nama ilmiah ini belum diakui.
  3. Shorea gysberstiana; Tengkawang. (Spesies tersebut sebenarnya tidak pernah tertera dalam literatur dunia. Kemungkinan merupakan Shorea gysbertsiana, nama ilmiah yang belum diakui).
  4. Shorea pinanga; Tengkawang. Nama ilmiah ini belum diakui.
  5. Shorea compressa; Tengkawang. Nama ilmiah ini belum diakui.
  6. Shorea semiris; Tengkawang. Nama ilmiah ini belum diakui dan beberapa ahli memasukkannya sebagai sinonim dari Hopea seminis.
  7. Shorea martiana; Tengkawang. (Spesies tersebut tidak pernah dalam literatur dunia).
  8. Shorea mexistopteryx; Tengkawang. (Spesies tersebut tidak tertera dalam literatur dunia).
  9. Shorea beccariana; Tengkawang. Nama ilmiah ini belum diakui.
  10. Shorea micrantha; Tengkawang. (Spesies tersebut tidak tertera dalam literatur dunia).
  11. Shorea palembanica; Tengkawang. Nama ilmiah ini belum diakui.
  12. Shorea lepidota; Tengkawang. Nama ilmiah ini belum diakui.
  13. Shorea singkawang; Tengkawang. Nama ilmiah ini belum diakui.
Catatan atas Daftar Tumbuhan yang Dilindungi. Mencermati daftar tumbuhan yang dilindungi sebagaimana tercantum dalam lampiran PP No. 7 Tahun 1999 tersebut, Alamendah’s Blog memiliki beberapa catatan.
  • Terlalu sedikit Spesies yang didaftar; Indonesia sebagai negara megadiversity memiliki kekayaan flora yang sangat banyak. Sekitar 60% dari total spesies di dunia terdapat di Indonesia. Sayangnya yang tercatat sebagai tumbuhan yang dilindungi hanya 58 jenis saja. Sehingga aneka tumbuhan langka lain justru luput dari peraturan ini. Tumbuhan Indonesia yang terancam punah mencapai ratusan jenis yang terdiri atas 2 spesies dengan status Extinct In the Wild (Punah di Alam Liar), 115 jenis berstatus Critically Endangered (Kritis), 74 jenis tumbuhan berstatus Endangered (Terancam), dan 206 spesies tumbuhan dengan status Vulnerable (Rentan). Sebagai contoh beberapa tumbuhan langka yang terdaftar dalam sebagai tumbuhan terancam punah oleh IUCN Redlist tapi tidak terdaftar sebagai tumbuhan yang dilindungi:
    • Kawoli (Alloxylon brachycarpum) ; berstatuskan Endangered
    • Kokoleceran (Vatica bantamensis) ; berstatuskan Endangered
    • Berbagai spesies dari genus Dipterocarpus (meranti-merantian)
  • Kesalahan memasukkan famili tumbuhan (salah mengategorikan); Terdapat dua spesies bunga bangkai (Amorphophallus decus-silvae dan A. titanum) yang digolongkan dalam famili Palmae (Arecaceae) atau palem-paleman, padahal keduanya merupakan anggota famili Araceae (talas-talasan).
  • Kesalahan penulisan nama ilmiah; Penulisan nama-nama ilmiah yang keliru diantaranya adalah: Amorphophallus decussilvae (seharusnya Amorphophallus decus-silvae); Borrassodendron borneensis (Borassodendron borneense); Cystostachys ronda (Cyrtostachys renda); Johanneste ijsmaria altifrons (Johannesteijsmannia altifrons); dan Phalaenopsis violacose (seharusnya Phalaenopsis violacea).
  • Satu spesies tertulis sebagai dua spesies yang berbeda; Menilik nama ilmiahnya bisa dipastikan beberapa spesies tumbuhan dalam daftar ini sebenarnya merupakan satu spesies namun dianggap sebagai dua spesies yang berbeda. Seperti: Cyrtostachys lakka dan Cyrtostachys renda (nama yang pertama merupakan sinonim dari nama ilmiah yang kedua); Dendrobium ostrinoglossum dan Dendrobium lasianthera (nama yang pertama merupakan sinonim dari nama ilmiah yang kedua); Grammatophyllum papuanum dan Grammatophyllum speciosum (nama yang pertama merupakan sinonim dari nama ilmiah yang kedua);
  • Nama ilmiah spesies yang belum diakui secara internasional; sedikitnya 8 spesies dari genus Shorea di atas merupakan nama ilmiah yang belum diakui.
  • Terdapat spesies fiktif; Sedikitnya 9 jenis tumbuhan yang dilindungi dimungkinkan merupakan flora fiktif karena tidak terdaftar dalam literatur, baik di Indonesia maupun di dunia. Tumbuhan-tumbuhan fiktif itu diantaranya adalah: Dendrobium catinecloesum; Dendrobium d’albertisii; Spathoglottis zurea; Pigafatta filaris; Shorea stenopten; Shorea gysberstiana; Shorea martiana; Shorea mexistopteryx; Shorea micrantha;
Bisa jadi hasil ‘investigasi’ saya keliru. Makanya, sobat-sobat yang lebih mengerti taksonomi bisa ikut urun rembug di sini. Dan jika yang saya sampaikan ternyata keliru, bolehlah meninggalkan tanggapan di kolom komentar.

Namun jika beberapa catatan di atas ternyata benar, kiranya pemerintah perlu sesegera mungkin untuk merivisi lampiran PP. Nomor 7 Tahun 1999. Karena, peraturan ini merupakan pedoman dasar untuk menjaga kelestarian kekayaan flora Indonesia. Jika dasar hukumnya saja sudah banyak kekeliruan, bagaimana dengan penegakannya?.

tumbuhan langka yg patut di lindungi

Daftar Tanaman Langka Yang Dilindungi di Indonesia

Tumbuhan Langka di Indonesia.
Indonesia sangat terkenal dengan keanekaragaman jenis tumbuhan. Bahkan Indonesia diklaim sebagai negara dengan keanekaragaman jenis tumbuh-tumbuhan nomor 2 di dunia. Kita tentu saja patut berbangga bahwa sebenarnya negara kita tercinta Indonesia ini menyimpan kekayaan yang tak ternilai. Namun dibalik semua itu rupanya kita menyimpan keprihatinan bahwa diantara keanekaragaman jenis tumbuhan yang kita miliki tersebut, beberapa diantaranya sudah masuk dalam kriteria langka atau nyaris punah.

Sangat disesalkan bahwa masih banyak orang Indonesia yang tidak menyadari bahwa akibat kekurang pedulian kita, tumbuhan-tumbuhan langka di Indonesia perlahan-lahan punah. Lihat saja kasus pembalakan hutan secara serampangan, ilegal logging, jual beli tanaman langka, pembakaran hutan dan lain sebagainya. Sadarkah kita bahwa kelakuan seperti ini menyebabkan tanaman-tanaman langka akan "lenyap" dari bumi Indonesia tercinta ini?

Berikut ini beberapa nama tumbuhan langka di Indonesia yang patut dilindungi dan dilestarikan.

1. Balam Suntai (Palaquium walsurifolium)
2. Bayur (Pterospermum sp)
3. Bulian, Ulin Eusideroxylon zwageri
4. Cendana (Santalum album)
5. Damar, Kopal Keruling (Agathis labillardieri)
6. Durian (Durio Zibethinus)
7. Enau (Arenga pinnata)
8. Eucalyptus (Eucalyptus sp)
9. Hangkang (Palaquium leiocarpum)
10. Hongi / saya (Myristica argentea)
11. Imba (Azadirachta indica)
12. Jambu Monyet (Agathis Lalillardieri)
13. Jelutung (Dyera sp)
14. Kapur Barus (Dryobalanops camphora)
15. Katiau (Ganna metloyauma)
16. Kayu Bawang (Scorodocarpus borneensis)
17. Kayu Hitam (Diospyros sp)
18. Kayu Kuning (Cudrania sp)
19. Kayu Manis (Cinnamomun burmannii)
20. Kayu Sepang (Caesalpina sappan)
21. Kemenyan (Styra sp)
22. Kemiri ( Dipterocarpus sp)
23. Keruling (Dipterocarpus sp)
24. Ketimunan (Timonius sericcus)
25. Kulit Lawang (Cinnamomun cullilawan)
26. Ipil (Instsia amboinensis)
27. Malam Merah (Palaquium gutta)
28. Massoi (Cryptocaria massoi)
29. Mata Buta / Garu (Excoecaria agallocha)
30. Mata Kucing / Damar (Shorea sp)
31. Purnamasada (Cordia subcordata)
32. Sawo Kecik (Manilkata kauki)
33. Sonolkeling (Dalbergia latifolia)
34. Suren (Toona sureni)
35. Taker, Benuang (Duabanga moluccana)
36. Tembesu (Fagraea fragrans)

pelestarian keaneka ragaman hayati

Langkah-Langkah Pelestarian Keanekaragaman Hayati di Indonesia- Untuk mengatasi berbagai kerusakan yang mengancam ekosistem dan keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya, manusia melakukan berbagai tindakan. Tindakan tersebut meliputi penebangan hutan dengan terencana, reboisasi, pengendalian hama dengan hewan predator, dan berbagai usaha pelestarian lainnya. Penebangan hutan yang dilakukan dengan terencana (sistem tebang pilih) akan dapat mengurangi resiko bencana alam akibat penebangan liar. Penebangan tersebut kemudian diikuti dengan reboisasi atau penanaman kembali. Reboisasi merupakan suatu cara untuk melestarikan keanekaragaman hayati dengan menanam kembali berbagai jenis pohon. Perhatikan Gambar 6.17. Dengan demikian, beberapa jenis tumbuhan tidak akan punah, meskipun pertumbuhannya memerlukan waktu yang lama. Selain reboisasi, pengendalian hama dengan hewan predator juga merupakan solusi menjaga kelestarian hayati. Pengendalian hama de ngan hewan predator lebih aman jika dibandingkan dengan penggunaanpestisida dan insektisida., karena tidak menggangu keseimbangan ekosistem.
Adanya eksploitasi hutan tropis menjadi lahan pertanian dan penggundulan hutan, berdampak besar pada proses hilangnya sumber daya alam hayati. Indonesia memiliki daftar terpanjang jenis tumbuhan dan hewan yang terancam kepunahan. Sudah tercatat paling tidak, ada 126 jenis burung, 63 jenis hewan mamalia, dan 21 jenis hewan melata yang dinyatakan terancam punah. Populasi kayu ramin menipis, kayu gaharu, dan kayu cendana terancam punah. Dengan menurunnya keanekaragaman hayati, manusia perlu melakukan upaya dan aktivitas yang dapat melestarikan dan mengembangkan keanekaragaman hayati. Ada dua cara pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia, yaitu pelestarian Keanekaragaman Hayati secara In situ dan pelestarian Keanekaragaman Hayati secara Ek situ.
1. Pelestarian Keanekaragaman Hayati secara In situ
pelestarian Keanekaragaman Hayati secara In situ yaitu suatu upaya pelestarian sumber daya alam hayati di habitat atau tempat aslinya. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan karakteristik tumbuhan atau hewan tertentu sangat membahayakan kelestariannya apabila dipindahkan ke tempat lainnya. Contohpelestarian Keanekaragaman Hayati secara In situ sebagai berikut.
a. Suaka margasatwa untuk komodo di Taman Nasional Komodo, Pulau Komodo.
b. Suaka margasatwa untuk badak bercula satu di Taman Nasional Ujung Kulon, Jawa Barat.
c. Pelestarian bunga Rafflesia di Taman Nasional Bengkulu.
d. Pelestarian terumbu karang di Bunaken.
2. Pelestarian Keanekaragaman Hayati secara Ek situ,
pelestarian Keanekaragaman Hayati secara Ek situ yaitu suatu upaya pelestarian yang dilakukan dengan memindahkan ke tempat lain yang lebih cocok bagi perkembangan kehidupannya. Contohpelestarian Keanekaragaman Hayati secara Ek situ sebagai berikut.
a. Kebun Raya dan Kebun Koleksi untuk menyeleksi berbagai tumbuhan langka dalam rangka melestarikan plasma nuftah.
b. Penangkaran jalak bali di kebun binatang Wonokromo. Salah satu cara untuk ikut melestarikan keanekaragaman hayati secara nyata dan untuk pemenuhan kebutuhan dapur dan tanaman obat maka kita dapat membuat kebun tanaman obat, baik di sekolah ataupun di rumah kita sendiri. Dengan menggalakkan kebun tanaman obat ini, diharapkan tidak akan terjadi kelangkaan tanaman obat akibat kecenderungan mengkonsumsi obat-obatan kimia dan meninggalkan fungsi tanaman obat-obatan tradisional bagi kesehatan kita. Klasifikasi merupakan suatu cara untuk mengelompokkan makhluk hidup. Dalam pengelompokkan makhluk hidup diperlukan aturan, yaitu dasar yang digunakan untuk pengelompokkan, seperti persamaan dan perbedaan ciri-ciri serta sifat makhluk hidup, yang meliputi ciri morfologis, anatomis, biokimia, dan reproduksinya. Pengelompokan makhluk hidup yang sudah menggunakan aturan tertentu ini disebut sistematika.
3. Peranan pemerintah dalam menjaga kelestarian hayati di Indonesia.
a. Perlindungan Alam Umum
Perlindungan alam umum merupakan perlindungan terhadap fl ora, fauna, dan tanahnya. Perlindungan alam umum dibagi menjadi tiga, yaitu perlindungan alam ketat, perlindungan alam terbimbing, dan taman nasional. Perlindungan alam ketat adalah perlindungan alam tanpa campur tangan manusia, kecuali apabila dipandang perlu. Jadi, dalam perlin dungan ini, alam dibiarkan berkembang dengan sendirinya. Tujuan perlindungan ini untuk penelitian ilmiah. Contohnya adalah cagar alam Ujung Kulon sedangkan perlindungan alam terbimbing adalah perlindungan alam oleh para ahli. Contohnya adalah Kebun Raya Bogor. Kedua perlindungan alam tersebut biasanya berupa areal atau wilayah yang relatif sempit. Berbeda dengan perlindungan alam, taman nasional (national park) merupakan perlindungan terhadap keadaan alam yang meliputi daerah yang sangat luas, di mana tidak diperbolehkan dibangun rumah tinggal atau untuk kepentingan industri. Namun demikian, taman nasional dapat difungsikan sebagai tempat rekreasi dan wisata, asalkan tidak mengubah keseimbangan ekosistem. Contohnya adalah Taman Safari Bogor. Berdasarkan hasil konggres internasional pada tahun 1982, ditetapkan enam belas Taman Nasional (T.N.) di Indonesia. Keenambelas taman nasional tersebut adalah:
1. T. N. Kerinci (Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu) 1.485.000 hektar.
2. T. N. Gunung Leuser (Sumatera Utara, Aceh) 793 hektar.
3. T. N. Barisan Selatan (Lampung, Bengkulu) 365.000 hektar.
4. T. N. Tanjung Puting (Kalimantan Tengah) 355.000 hektar.
5. T. N. Drumoga Bone (Sulawesi Utara) 300.000 hektar.
6. T. N. Lorelindu (Sulawesi Tengah) 231.000 hektar.
7. T. N. Kutai (Kalimantan Timur) 200.000 hektar.
8. T. N. Manusela Wainua (Maluku) 189.000 hektar.
9. T. N. Kepulauan Seribu (DKI Jakarta) 108.000 hektar.
10. T. N. Ujung Kulon (Jawa Barat) 79.000 hektar.
11. T. N. Besakih (Bali) 78.000 hektar.
12. T. N. Pulau Komodo (Nusa Tenggara Barat) 75.000 hektar.
13. T. N. Bromo, Tengger, Semeru (Jawa Timur) 58.000 hektar.
14. T. N. Meru Betiri (Jawa Timur) 50.000 hektar.
15. T. N. Baluran (Jawa Timur) 25.000 hektar.
16. T. N. Gunung Gede, Pangrango (Jawa Barat) 15 hektar.
Berbagai taman nasional tersebut memiliki jenis-jenis hayati yang khas. Contohnya adalah T. N. Pulau Komodo yang melindungi biawak komodo (Varanus komodoensis). Sedangkan T. N. Gunung Gede Pangangro adalah taman nasional yang di bawahnya ada Kebun Raya
Cibodas. Untuk menjaga keanekaragaman hayati di Indonesia, maka pemerintah melakukan beberapa hal, yaitu menetapkan konservasi lingkungan, meliputi cagar alam, suaka margasatwa, taman nasional, taman wisata alam, taman raya, dan taman perburuan. Tiap-tiap jenis konservasi tersebut memiliki prinsip pengelolaan yang berbeda. Setiap jenis konservasi memiliki nilai manfaat tertentu. Cagar alam berfungsi sebagai kantung plasma nutfah (penyimpanan gengen tiap jenis makhluk hidup). Hal ini bertujuan untuk mencegah punahnya makhluk hidup. Selain itu, cagar alam juga menjadi habitat (tempat hidup) satwa liar dan tumbuhan, pusat pengaturan sistem air, tempat pengungsian satwa, tempat penelitian dan pendidikan, dan referensi (pusat rujukan). Sedangkan fungsi utama taman buru, yaitu sebagai tempat pengembangan ekonomi kepariwisataan, pusat pendidikan, tempat perburuan, tempat koleksi tumbuhan dan satwa, dan penunjang devisa daerah dalam hal pemanfaatan jasa lingkungan.
b. Perlindungan Alam dengan Tujuan Tertentu
Perlindungan alam dengan tujuan tertentu merupakan perlindungan dengan tujuan khusus. Kekhususan tersebut berlatar belakang dari potensi yang ada di kawasan yang bersangkutan. Macam-macam perlindungan tersebut adalah seba gai berikut.
1) Perlindungan alam geologi
Perlindungan alam geologi yaitu perlindungan alam dengan tujuan melindungi formasi geologi tertentu, misalnya batuan.
2) Perlindungan alam botani
Perlindungan alam botani yaitu perlindungan alam dengan tujuan melindungi komunitas tumbuhan tertentu, misalnya Kebun Baya Bogor.
3) Perlindungan alam zoologi
Perlindungan alam zoologi yaitu perlindungan alam dengan tujuan melindungi hewan langka dan mengembangkannya dengan cara memasukkan hewan sejenis ke daerah lain, misalnya cagar alam Ujung Kulon.
4) Perlindungan alam antropologi
Perlindungan alam antropologi yaitu per lindungan alam dengan tujuan melindungi suku bangsa terisolir, misal suku Indian di Amerika, suku Asmat di Irian, dan suku Badui di Banten Selatan.
5) Perlindungan pemandangan alam
Perlindungan pemandangan alam yaitu perlindungan alam dengan tujuan melindungi keindahan alam, misalnya lembah sianok di Sumatra barat.
6) Perlindungan monumen alam
Perlindungan monumen alam yaitu perlindungan alam dengan tujuan melindungi benda-benda alam, misalnya stalagtit dan stalagmit dalam gua serta air terjun.
7) Perlindungan suaka margasatwa
Perlindungan suaka margasatwa yaitu perlindungan dengan tujuan melindungi hewan-hewan yang terancam punah, misalnya badak, gajah, dan harimau Jawa.
8) Perlindungan hutan
Perlindungan hutan yaitu perlindungan dengan tujuan melindungi tanah, air, dan perubahan iklim.
9) Perlindungan ikan
Perlindungan ikan yaitu perlindungan dengan tujuan melindungi ikan yang terancam punah.
Sumber Bacaan
Tumbuhan Langka di Indonesia dan Keterangannya
Tidak kalah dengan tumbuhan langka di dunia dan penjelasannya, maka di Indonesia juga terdapat banyak jenis tanaman langka yang patut kita jaga kelestariannya.



Kantong Semar

1. Kantong Semar (Nepenthes Sp)
Tuumbuhan unik yang memiliki sejenis katup atau kantong ini termasuk dalam kategori tanaman langka di Indonesia yang populasinya mulai punah. Tumbuhan kantong semar dapat ditemukan di daratan Sumatera dan Kalimantan. Tumbuhan ini terbagi menjadi tiga spesies yaitu Nepenthes boschiana, Nepenthes pilosa, dan Nepenthes talangensis.


Mangga Kasturi

2. Mangga Kasturi (Mangifera casturi)
Menurut pernyataan IUCN Redlist, mangga kasturi termasuk dalam jenis tumbuhan yang telah punah. Mangga kasturi pernah tumbuh di Kalimantan, tumbuhan ini juga merupakan maskot provinsi Kalimantan Selatan.


Biji Tengkawang

3. Tengkawang atau Meranti Merah (Shorea singkawang)
Tengkawang adalah jenis pohon yang biji buahnya dapat di olah menjadi minyak nabati. Pohon tengkawang dapat di temukan di Kalimantan dan dalam jumlah kecil juga tumbuh di Sumatera. Tengkawang memiliki beberapa spesies, pohon ini juga merupakan maskot dari provinsi Kalimantan Barat.

Untuk sementara, itulah tiga jenis tumbuhan langka di Indonesia dan penjelasannya yang dapat saya sampaikan. Masih banyak jenis tumbuhan lainnya yang terdapat di Indonesia yang sudah mengalami kepunahan. Sembari mencari referensi yang lebih lengkap, mungkin penjelasan singkat tentang tumbuhan langka di atas dapat membantu.